KETAHANAN PANGAN DAN SEJAHTERA DARI DESA
Penulis: Marzuqi
Desa merupakan jantung kehidupan bangsa. Dari tanah-tanah desa yang subur, lahir pangan yang menghidupi jutaan rakyat. Dalam konteks ketahanan pangan nasional, desa memegang peran strategis yang tidak bisa diabaikan. Di tengah ancaman krisis pangan global, perubahan iklim, dan ketimpangan ekonomi, membangun ketahanan pangan dari desa adalah solusi nyata demi mencapai kesejahteraan berkelanjutan.
Desa sebagai Lumbung Pangan
Mayoritas lahan pertanian, peternakan, dan perikanan Indonesia berada di pedesaan. Petani, peternak, dan nelayan desa menjadi garda terdepan dalam memproduksi pangan. Sayangnya, hingga kini banyak dari mereka masih hidup dalam kondisi kurang sejahtera. Ironis, ketika para penghasil pangan justru kesulitan untuk menikmati hasil produksinya sendiri.
Ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan bahan makanan, tapi juga menyangkut akses, distribusi, kualitas gizi, dan keberlanjutan produksi. Semua itu sangat tergantung pada kesejahteraan masyarakat desa, terutama para pelaku utama sektor pangan.
Pemberdayaan Desa untuk Ketahanan Pangan
Untuk membangun ketahanan pangan yang kuat, desa harus diberdayakan secara menyeluruh. Beberapa langkah penting antara lain:
Peningkatan produktivitas pertanian melalui akses teknologi pertanian, pelatihan petani, dan penyediaan sarana produksi yang memadai.
Penguatan kelembagaan ekonomi desa seperti BUMDes dan koperasi tani agar petani tidak tergantung pada tengkulak.
Diversifikasi usaha desa, misalnya mengembangkan agroindustri dan wisata berbasis pertanian.
Peningkatan akses pendidikan dan kesehatan agar generasi muda desa bisa melanjutkan pembangunan dengan pengetahuan dan semangat baru.
Desa juga perlu diberikan ruang untuk mengembangkan pangan lokal. Ketahanan pangan tidak harus bergantung pada komoditas impor. Justru dengan kembali ke pangan lokal—seperti singkong, sorgum, sagu, dan aneka tanaman lokal—kita bisa membangun sistem pangan yang lebih tahan terhadap krisis global.
Mewujudkan Kesejahteraan dari Desa
Kesejahteraan bukan hanya tentang penghasilan, tapi juga tentang keamanan pangan, lingkungan yang sehat, dan kualitas hidup yang baik. Desa yang mandiri secara pangan akan lebih tangguh dalam menghadapi krisis, lebih kuat dalam menjaga budaya, dan lebih stabil secara sosial.
Ketika desa sejahtera, migrasi ke kota bisa ditekan, tekanan terhadap lahan dan infrastruktur perkotaan berkurang, dan kesenjangan antara desa dan kota bisa diminimalkan. Pembangunan nasional pun menjadi lebih merata dan inklusif.
Penutup
Ketahanan pangan dan kesejahteraan dari desa bukanlah impian yang utopis, melainkan jalan strategis untuk masa depan Indonesia. Sudah saatnya pemerintah, masyarakat, dan generasi muda memberi perhatian lebih serius pada pembangunan desa. Dengan desa yang kuat, Indonesia akan berdiri lebih kokoh dalam menghadapi tantangan zaman.
Bangun desa, jaga pangan, wujudkan sejahtera!