LAZ Sejahtera dari Desa ( Lancarkan Aksi Gizi Sejahtera dari Desa)
Penulis : MARZUQI, S.A.P.
1. Pendahuluan
Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat desa tidak hanya diukur dari tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan, tetapi juga dari kualitas gizi yang diterima setiap warganya. Gizi yang baik menjadi pondasi bagi tumbuh kembang anak, produktivitas masyarakat, dan daya saing bangsa. Berangkat dari kesadaran inilah, program LAZ Sejahtera dari Desa atau Lancarkan Aksi Gizi Sejahtera dari Desa hadir sebagai gerakan terpadu yang mengedepankan peran aktif desa dalam meningkatkan status gizi warganya, terutama kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, lansia, dan keluarga prasejahtera.
2. Latar Belakang
Masih terdapat tantangan gizi di tingkat desa yang perlu mendapat perhatian serius, seperti stunting, gizi kurang, anemia pada ibu hamil, hingga rendahnya kesadaran masyarakat akan pola makan seimbang. Faktor penyebabnya beragam, mulai dari keterbatasan pengetahuan, rendahnya akses terhadap pangan bergizi, hingga minimnya program berkelanjutan yang fokus pada perbaikan gizi berbasis komunitas.
Melalui LAZ Sejahtera dari Desa, pemerintah desa, kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan mitra pembangunan bergerak bersama untuk mempercepat pencapaian target desa sehat dan sejahtera.
3. Tujuan Program
Program LAZ Sejahtera dari Desa memiliki tujuan utama:
Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan gizi masyarakat desa.
Menurunkan angka stunting dan gizi buruk melalui intervensi gizi spesifik dan sensitif.
Mengoptimalkan pemanfaatan potensi lokal dalam penyediaan pangan bergizi.
Membangun kemandirian desa dalam merencanakan dan melaksanakan program gizi berkelanjutan.
4. Strategi Pelaksanaan
Agar program berjalan efektif, LAZ Sejahtera dari Desa mengusung pendekatan kolaboratif dan partisipatif:
1. Pemetaan Gizi Desa
Mengidentifikasi data gizi masyarakat secara akurat, termasuk kelompok rawan gizi dan faktor penyebabnya.
2. Peningkatan Kapasitas Kader
Melatih kader posyandu, PKK, dan tokoh desa tentang pengelolaan gizi, pola makan sehat, dan edukasi keluarga.
3. Intervensi Pangan Bergizi Lokal
Menggalakkan pemanfaatan hasil pertanian, perikanan, dan peternakan desa untuk memenuhi kebutuhan gizi.
4. Edukasi dan Kampanye Gizi
Menyelenggarakan penyuluhan, lomba menu sehat, dan kegiatan memasak bersama berbasis pangan lokal.
5. Kemitraan dan Pendanaan
Menggandeng pihak swasta, lembaga zakat, dan CSR perusahaan untuk mendukung keberlanjutan program.
6. Dampak yang Diharapkan
Dengan pelaksanaan program yang terencana dan berkesinambungan, LAZ Sejahtera dari Desa diharapkan membawa dampak nyata, antara lain:
Penurunan signifikan angka stunting di desa.
Meningkatnya konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA).
Meningkatnya peran keluarga dalam menyediakan makanan sehat.
Terciptanya desa percontohan gizi sejahtera yang dapat direplikasi ke wilayah lain.
7. Peran Masyarakat dan Pemerintah Desa
Kesuksesan LAZ Sejahtera dari Desa sangat bergantung pada keterlibatan aktif semua pihak. Pemerintah desa menjadi penggerak utama melalui kebijakan dan anggaran yang berpihak pada gizi masyarakat. Kader dan tokoh masyarakat menjadi ujung tombak dalam mengedukasi dan mendampingi warga. Sementara itu, partisipasi masyarakat dalam menerapkan pola makan sehat sehari-hari menjadi kunci keberhasilan jangka panjang.
8. Penutup
Program LAZ Sejahtera dari Desa bukan hanya gerakan untuk memperbaiki gizi, tetapi juga wujud nyata membangun masa depan desa yang lebih sehat, mandiri, dan sejahtera. Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan mitra, desa-desa di Indonesia dapat menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi unggul yang sehat jasmani dan rohani.
Sebagaimana pepatah mengatakan, “Kesehatan adalah modal utama untuk meraih kesejahteraan”, maka LAZ Sejahtera dari Desa hadir untuk memastikan setiap warga desa memiliki modal itu sejak dini.