Brimob Polda NTB Latihan Kesiapsiagaan Jelang MotoGP 2025

Table of Contents


Mataram, Radar Rakyat-Menjelang perhelatan event MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika, Satuan Brimob Polda NTB menggelar latihan intensif untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel. Sebanyak 521 personel Brimob dikerahkan dalam latihan ini, dengan fokus pada penanganan berbagai skenario keamanan yang mungkin terjadi. Kesiapan ini menjadi jaminan bagi kelancaran dan keselamatan seluruh rangkaian acara, baik bagi peserta, penonton, maupun masyarakat di sekitar area sirkuit Mandalika.


Latihan khusus ini dirancang secara komprehensif, mencakup penanganan situasi mulai dari aksi massa, ancaman bencana, hingga potensi terorisme. Tujuannya jelas, untuk memastikan seluruh aspek keamanan terjamin dan event internasional ini dapat berjalan dengan sukses tanpa hambatan.


Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda NTB, Kombes Pol Dwi Yanto Nugroho, S.I.K., M.Han, melalui Kabag Ops Sat Brimob Polda NTB, Kompol Achmadun Hadi, S.H., menjelaskan bahwa pihaknya telah membentuk empat subsatgas yang memiliki tugas spesifik untuk menghadapi berbagai potensi gangguan.

“Kami terjunkan sebanyak 521 personel yang terbagi dalam empat subsatgas,” ujar Kompol Achmadun Hadi. “Setiap subsatgas memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, sesuai dengan potensi ancaman yang mungkin terjadi.”


Subsatgas pertama adalah Penanganan Huru-Hara (PHH). Unit ini disiapkan secara khusus untuk mengendalikan aksi konflik sosial. “Kalau seandainya nanti, mudah-mudahan tidak terjadi, ternyata mungkin ada kelompok-kelompok yang mungkin tidak puas dan sebagainya, sehingga melakukan aksi unjuk rasa di seputaran sirkuit atau areal Mandalika, maka PHH yang akan maju,” jelasnya. 


Tim PHH akan menjadi garda terdepan untuk meredam situasi agar tidak memicu kekacauan yang lebih besar. Apabila situasi berkembang menjadi chaos dan tidak dapat dikendalikan oleh PHH, maka Subsatgas Den 45 akan diturunkan. Tim ini memiliki kemampuan lebih tinggi dan spesifik dalam penanganan situasi ekstrem, memastikan keamanan dapat pulih secepatnya.


Selain penanganan aksi massa, Brimob juga mempersiapkan diri untuk skenario lain, termasuk potensi bencana alam. Satgas SAR (Search and Rescue) disiapkan untuk memberikan respons cepat jika terjadi situasi darurat. “Untuk SAR, ini untuk antisipasi apabila pada saat event MotoGP terjadi bencana alam,” tambah Kompol Achmadun Hadi. Tim SAR akan siaga penuh untuk melakukan evakuasi dan memberikan bantuan kemanusiaan.

Kompol Achmadun Hadi juga menyoroti pentingnya penanganan ancaman terorisme. Untuk itu, Subsatgas Antikhusus telah dibentuk sebagai unit elite yang memiliki spesialisasi dalam menanggulangi ancaman serius tersebut. Subsatgas ini terdiri dari empat tim dengan keahlian berbeda, yaitu Jibom (Penjinakan Bom), KBR (Kimia, Biologi, Radioaktif), Bantuan Teknis, dan Wanteror.

“Dengan adanya unit ini, Brimob memastikan semua bentuk ancaman serius dapat ditangani secara profesional,” tegasnya.

Komitmen Brimob Polda NTB untuk memberikan pelayanan terbaik bagi perhelatan MotoGP 2025 ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam menjaga reputasi NTB sebagai tuan rumah event internasional. Dengan sinergi dan kesiapsiagaan penuh, diharapkan seluruh pihak dapat merasakan rasa aman dan nyaman selama acara berlangsung.